Menu

Indonesia Meluncurkan Kampanye Perlindungan Maritim Di Pertemuan IMO MEPC London

Minggu, 24 Maret 2024 18:04 WIB | 151 kali
Indonesia Meluncurkan Kampanye Perlindungan Maritim Di Pertemuan IMO MEPC London

JAKARTA - Indonesia mengkampanyekan perlindungan laut saat menyampaikan gagasannya dalam sidang ke-81 Maritime Environment Protection Committee (MEPC81) di markas besar International Maritime Organization (IMO) di London, Inggris.

Direktur Jenderal Perkapalan dan Kepelautan Kementerian Perhubungan, Hartanto, ketika melakukan intervensi pada sidang ke-81 Komite Perlindungan Lingkungan Maritim (MEPC 81), mengutuk tindakan yang menyebabkan kematian dan luka-luka pada awak kapal dan berharap agar semua negara dapat menghormati keselamatan navigasi, keamanan pelaut, dan perlindungan lingkungan laut.Dalam sidang ke-81 Komisi Perlindungan Lingkungan Laut, delegasi Indonesia juga menekankan bahwa upaya pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) di sektor pelayaran dan transformasi energi tidak boleh membebani negara-negara berkembang, terutama LDCs dan SIDS. "Indonesia juga menekankan bahwa pengumpulan pendapatan (Revenue) bukanlah suatu kewajiban karena tidak termasuk dalam Strategi GRK 2023. Negara-negara anggota harus mengeksplorasi berbagai opsi yang lebih luas untuk pendanaan iklim yang dirancang khusus untuk industri pelayaran," ujar Hartanto. Indonesia lebih lanjut berharap bahwa opsi-opsi yang dipilih akan dapat mendukung upaya transisi dan dapat diterima oleh semua pihak.Ia mengatakan bahwa setelah melalui diskusi yang sangat intensif, pertemuan MEPC 81 telah berhasil menyepakati langkah ke depan (way forward), khususnya dalam kerangka penyusunan keranjang tindakan (basket of measures) tentang pengurangan emisi gas rumah kaca, termasuk upaya teknis dan ekonomi. Selain itu, pembentukan Kelompok Kerja GESAMP-LCA, penyelenggaraan Lokakarya Ahli GRK ke-5 untuk mengembangkan langkah-langkah lebih lanjut, persetujuan Kerangka Kerja Kelompok Respons LCA dan rancangan Kerangka Kerja Net Zero IMO.

"Negara-negara anggota juga sepakat untuk menunggu hasil penilaian dampak komprehensif sebagai dasar untuk menentukan elemen-elemen dari langkah-langkah jangka menengah," kata Hartanto.

Delegasi Indonesia juga menyampaikan belasungkawa atas kecelakaan kapal tanker motor Keoyoung Sun di lepas pantai Jepang pada tanggal 20 Maret 2024, yang membawa delapan orang awak kapal dari Indonesia, dua dari Korea Selatan dan satu dari Tiongkok. Satu awak kapal Indonesia selamat, enam awak kapal Indonesia tewas dan satu orang hilang.

"Kami di Direktorat Jenderal Perhubungan Laut terus melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk dengan Atase Perhubungan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Jepang, Penjaga Pantai dan juga dengan pihak keluarga," jelas Hartanto. Sejumlah agenda utama dibahas dalam pertemuan yang berlangsung pada 18-22 Maret 2024 yang dipimpin oleh Harry Conway (Liberia) sebagai Ketua MEPC 81 dan Hanchan Tan (Singapura) sebagai Wakil Ketua, antara lain menentukan elemen-elemen upaya aksi terkait pengurangan emisi gas rumah kaca GAMBAR 1.


Sekretaris Jenderal Organisasi Maritim Internasional (IMO) Arsenio Dominguez menyampaikan kecaman terhadap serangan yang terus dilakukan oleh kelompok Houthi yang telah menyebabkan jatuhnya korban di kalangan pelaut dan kapal-kapal yang sedang berlayar di Laut Merah, serta menyerukan agar serangan semacam itu segera diakhiri.

Sebagian besar delegasi yang hadir di MEPC 81, termasuk Indonesia, mendukung seruan Sekretaris Jenderal IMO untuk segera menghentikan serangan di Laut Merah oleh Houthi dan mendorong kegiatan penyelamatan dan mitigasi bagi para korban serangan. Sesi ke-81 MEPC dihadiri oleh Negara-negara Anggota IMO, perwakilan badan-badan khusus PBB, pengamat dari organisasi antarpemerintah (IGO) dan lembaga swadaya masyarakat (LSM), serta sejumlah asosiasi industri pelayaran dengan status konsultatif.




.


Yuk Bagikan :

Baca Juga