JAKARTA - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Doni Primanto Joewono mengatakan BI mendukung upaya pengendalian inflasi bahan pangan melalui kegiatan pasar murah dan peningkatan kerja sama antardaerah untuk memperkuat Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). "Bank Indonesia akan terus memberikan dukungan untuk menekan inflasi pangan melalui peningkatan dukungan pasar murah, peningkatan koordinasi dan peningkatan kerja sama antar daerah," kata Doni dalam acara peluncuran Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Kalimantan, di Jakarta, hari Rabu. Ia mengatakan pada acara tersebut.
Dukungan BI untuk mengendalikan inflasi pangan juga dilakukan melalui peningkatan koordinasi dan komunikasi untuk mengendalikan inflasi, termasuk ajakan untuk berbelanja cerdas yang melibatkan berbagai kalangan dan tokoh masyarakat, termasuk tokoh agama. Penguatan sinergi antara Tim Penanganan Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) dengan GNPIP 2024 melalui implementasi GNPIP di wilayah Kalimantan diharapkan dapat mengakselerasi langkah-langkah konkret bersama untuk menahan tekanan inflasi pangan. Sinergi yang ditingkatkan juga diharapkan dapat menjadi akselerator untuk meningkatkan produksi dan mendukung ketahanan pangan nasional, yang pada gilirannya akan meningkatkan daya beli masyarakat dan menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional. Peluncuran GNPIP wilayah Kalimantan ini bertemakan sinergi dan inovasi untuk mendorong peningkatan pasokan dan efisiensi rantai pasok guna mendukung stabilitas harga dan ketahanan pangan di Kalimantan. Seperti tahun sebelumnya, program GNPIP 2024 mengacu pada strategi 4K TPIP, TPID dan roadmap pengendalian inflasi GNPIP, yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif. "Komoditas yang akan ditingkatkan terutama beras, aneka cabai, bawang merah, dan komoditas lain yang spesifik sesuai dengan karakteristik dan situasi masing-masing daerah.Lebih lanjut, GNPIP 2024 terus mengupayakan implementasi quick winsdan program akselerasidalam upayanya untuk mencapai stabilitas harga jangka pendek, seperti yang telah dilakukan menjelang hari besar keagamaan nasional (HBKN) Ramadan dan Idul Fitri. Perusahaan juga.Doni percaya bahwa melalui sinergi dan dukungan di antara para pemangku kepentingan, ketersediaan produksi dan pasokan dapat dipertahankan, yang pada akhirnya dapat melindungi masyarakat Indonesia dan Kalimantan pada khususnya dari kenaikan harga pangan. "Jaga pasokan, jaga harga, ini harus menjadi slogan kita bersama," katanya.
