Jakarta - Kementerian Sosial (Kemensos), melalui Sentra Abiyoso Cimahi, memberikan layanan fisioterapi dan kursi roda untuk penyandang cerebral palsy (CP) secara cuma-cuma kepada Ogi Mahmudin (36), seorang penyandang disabilitas fisik asal Desa Cilampeni, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Sebuah rilis yang disiarkan oleh Kementerian Sosial di Jakarta pada hari Senin menyatakan bahwa tes yang dilakukan oleh fisioterapis menunjukkan bahwa Ogi masih dapat berkomunikasi, meskipun dalam tingkat yang terbatas.

"Dia lebih banyak tidur dan kami menyarankan agar dia lebih sering duduk. Oleh karena itu, fisioterapi berbasis perawatan di rumah secara rutin diberikan. Setidaknya sebulan sekali, kami akan mengirimkan fisioterapis ke rumah Ogi," ujar perwakilan dari Centra, Abiyoso Lint Indratmoko.

Ia menjelaskan bahwa pihaknya juga mengedukasi keluarga mengenai aktivitas ringan yang dapat dilakukan untuk merangsang mobilitas sebagai bagian dari latihan fisioterapi. Ia juga mendorong keluarga untuk mengajak Ogi keluar rumah menggunakan kursi roda CP dan berinteraksi dengan lingkungannya.

Selain fisioterapi, Ogi juga mengungkapkan bahwa ia akan dibawa ke dokter spesialis saraf untuk menangani kondisi kejangnya. Hal ini dikarenakan Ogi dapat mengalami kejang sebanyak empat kali dalam sebulan, yang pada akhirnya mengakibatkan tangan kanannya menjadi lengket.

Sementara itu, untuk nenek Ogi, Endo, Kementerian Sosial memberikan dukungan berupa bantuan modal usaha untuk berjualan kopi.

Selain itu, dukungan Atensi juga diberikan dalam bentuk bantuan gizi, sembako, perlengkapan tidur (kasur, sprei, guling, bantal, selimut, parlap), alat kebersihan, dan pakaian untuk memenuhi kebutuhan hidup layak.

Sebelumnya, salah satu anggota keluarga Ogi telah menyurati Menteri Sosial, Tori Rismahlini, tentang kondisi Ogi dan meminta bantuan aksesibilitas.

Menurut bibi Ogi, Eem Sukaesih (61), keponakannya sering mendapat bantuan dari pemerintah dan pihak swasta dan menjadi prioritas di desa tempat tinggalnya. Namun, ia mengatakan bahwa belum ada bantuan sebelumnya seperti fisioterapi atau kursi roda khusus untuk mendukung perkembangan fisik Ogi.

"Saya sudah sering mendapat bantuan, tapi tidak pernah seperti ini. Alhamdulillah, saya berharap jika saya terus melanjutkan pengobatan, setidaknya Ogi sudah bisa duduk," katanya.