Bandung - Polisi menyiapkan skema manajemen lalu lintas untuk mengurai kepadatan volume kendaraan di ruas tol Chicopo-Pulwakarta-Padararan (Cipraran) pada arus balik di segmen wilayah Padararan, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat. Kasat Lantas Polres Cimahi AKP Adhi Prasidya Danahiswara mengatakan, salah satu skema yang akan diberlakukan adalah dengan mempertimbangkan volume kendaraan sebagai pintu keluar untuk mengurai kepadatan volume kendaraan dari arah Cireuni atau Bandung menuju Jakarta. Beliau menyatakan bahwa gerbang tol Cikamuning akan dimaksimalkan. "Jika masih padat, rencananya kendaraan akan dikeluarkan di GT Cikamuning dan diarahkan ke jalur utama," ujar Adi di rest area KM 125 tol Padareuni.

Kendaraan dari arah Jakarta yang keluar melalui Cikamuning nantinya akan melalui jalur utama melalui Jalan Raya Padalaran Purwakarta.

"Kendaraan dari arah Jakarta dapat masuk kembali ke jalan tol melalui GT Cikopo setelah melewati jalur utama," kata Adhi.

Berdasarkan analisis yang dilakukan, puncak arus balik akan terjadi pada Minggu sore dan malam ini. "Prediksi kami, puncak arus balik akan terjadi pada hari Minggu ini. Namun, kami masih harus menunggu hingga malam ini untuk melihat situasi di lapangan," kata Adi.

Mengenai situasi di jalan tol Padareuni, arus balik dari Bandung-Cireuni menuju Jakarta pada H+4 Lebaran 2024, mulai dari KM 125 hingga gerbang tol Padalaran, kendaraan terlihat berjalan lambat. "Kalau saya lihat hari ini kendaraan cukup padat tapi lancar. Hari ini merupakan puncak arus balik para pemudik dan wisatawan. Kepadatan ini disebabkan karena dua ruas jalan tol, Chilungui dan Pasteur, menyatu dan akhirnya bertemu di sekitar Padalaran," katanya.

Banyak juga kendaraan yang memilih menghindari kemacetan dengan masuk ke rest area KM 125, sehingga pihak kepolisian memberlakukan buka tutup rest area untuk menghindari antrian yang padat di KM 125.

"Jika rest area penuh, maka ditutup dan kendaraan diarahkan ke rest area berikutnya. Ini termasuk bus, jadi penumpang bus menunggu bus di ujung jalan tol. Waktu yang dihabiskan di rest area juga dibatasi. "Waktu istirahat di rest area maksimal 30 menit, jadi bisa bergantian," kata Adi.

Sementara itu, Fauzan Azima, direktur Otoritas Transportasi Bandung Barat, mengatakan bahwa otoritas tersebut telah menyiagakan para petugas di jalur utama untuk memprediksi kepadatan kendaraan di jalur utama. "Kami telah menyiagakan tim analisis kami. Jika terjadi kemacetan di jalur utama, tim akan menuju titik kemacetan untuk menguranginya," kata Fauzan.