JAKARTA - Indonesia mempromosikan diplomasi PLTAmelalui penyelenggaraan World Water Forum(WWF)yang akan diselenggarakan di Bali pada 18-24 Mei 2024. Menurut Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Sumber Daya Air Firdaus Ali, diplomasi PLTA merupakan pendekatan diplomasi yang berfokus pada isu-isu terkait air dengan mengedepankan solusi melalui dialog yang persuasif, termasuk mengatasi masalah pengelolaan sumber daya air, distribusi air yang adil, dan mitigasi bencana terkait air.

Firdaus, melalui pesan singkatnya kepada Rabu,menyatakan bahwa isu-isu lain yang dibahas melalui diplomasi PLTAadalah kerja sama lintas batas dan pembiayaan yang saling menguntungkan di bidang air. Melalui diplomasi PLTA, Indonesia berupaya mendorong dialog antar negara/pemerintah melalui upaya berbagi ilmu pengetahuan, teknologi, dan pengalaman terkait pengelolaan sumber daya air serta mendorong kerja sama yang sinergis dalam upaya penyelesaian konflik terkait air di berbagai kawasan. Beberapa kerja sama spesifik yang ingin dicapai Indonesia melalui diplomasi PLTAdan WWF, antara lain adalah mendorong negara-negara untuk berbagi dan mengadopsi praktik-praktik terbaik dalam pengelolaan sumber daya air dan mitigasi bencana terkait air serta meningkatkan kapasitas dalam pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan dan komprehensif.

Indonesia juga mendorong investasi dan teknologi baru dalam pengelolaan air yang efisien dan berkelanjutan, serta memperkuat kerja sama regional dan global dalam menyelesaikan konflik terkait air dan mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang berkaitan dengan air. "Indonesia tentunya sangat berkomitmen untuk berperan aktif dalam mendukung solusi terkait air di tingkat global, dan melalui partisipasinya di WWF, Indonesia berharap dapat memperkuat kerja sama antar negara dan memajukan agenda air global untuk kesejahteraan bersama. Kata Firdaus. WWF adalah forum air global yang bertemu setiap tiga tahun sekali.


Karena pandemi COVID-19, khususnya untuk WWF ke-10 tahun ini, Indonesia hanya diberi waktu sekitar dua tahun untuk mempersiapkan forum yang akan membahas berbagai isu penting terkait air tersebut. WWF ke-10 berfokus pada empat hal: konservasi air (water conservation), air bersih dan sanitasi (clean water and sanitation), ketahanan pangan dan energi (food and energy security), dan mitigasi bencana alam . Fokus dari Forum ini adalah untuk membahas topik-topik berikut. Sebanyak 244 sesi Forum akan berfokus pada Iterintegrasi Pengelolaan Sumber Daya Air (IWRM) di Pulau-Pulau Kecil, Pusat Keunggulan untuk Ketahanan Air dan Iklim Hal ini diharapkan dapat memberikan hasil konkret sehubungan dengan pendirian Pusat Keunggulan Ketahanan Air dan Iklim (COE)dan Hari Danau Sedunia. Pemerintah Indonesia juga diharapkan dapat memberikan hasil konkret terkait penetapan Hari Danau Sedunia (World Lake Day).

Pemerintah Indonesia mengundang 43 duta besar dan empat organisasi internasional untuk bergabung dengan WWF dan menyukseskan acara tersebut.