Pemerintah Provinsi Riau berencana membangun rumah sakit (RS) otak pada tahun 2024 dengan anggaran senilai Rp 1,6 triliun.

"Dari Rp 1,6 triliun alokasi anggaran untuk pembangunan rumah sakit otak tersebut, tahap pertama sebesar Rp 250 miliar," kata Sri Sadno Mulyanto, direktur Dinas Kesehatan Provinsi Riau, di Pekanbaru, Jumat. Dia mengatakan rencana desain rinci untuk rumah sakit akan dianggarkan lagi pada tahun berikutnya sesuai dengan program pembangunan tahun jamak, dengan target penyelesaian 2025 sebelum bangunan Rumah Sakit Otak siap beroperasi.

Untuk itu, pemerintah pusat menyatakan bahwa mereka telah mengirimkan tim untuk meninjau langsung rencana pembangunan rumah sakit vertikal yang dimiliki oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tersebut.

"Saat ini, proses lelang untuk rencana pembangunan akan dimulai pada tanggal 3 Mei 2024, dengan pemilik dan peserta lelang yang telah lulus seleksi akan dilakukan oleh Pejabat Pengadaan Barang/Jasa (PBJ) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk kegiatan perencanaan yang berlokasi di Jakarta. Rapat diadakan.

Setelah lelang yang direncanakan selesai, lelang fisik dilanjutkan. Setelah kedua proses ini selesai, pembangunan fisik rumah sakit akan segera dimulai.

"Rencana peletakan batu pertama yang menandai dimulainya pekerjaan fisik proyek rumah sakit otak adalah Oktober 2024," katanya. Sri Sadno juga memastikan bahwa lahan untuk pembangunan rumah sakit di Jalan Naga Sakti, Kecamatan Tampang, Pekanbaru, dalam kondisi aman dan tidak ada tumpang tindih kepemilikan lahan. Keberadaan rumah sakit otak ini juga sebagai upaya untuk mengurangi jumlah masyarakat Riau yang berobat ke luar negeri, seperti ke Malaka, Malaysia, karena terbatasnya rumah sakit yang menangani penyakit yang sama.