Kabupaten Bogor-Penjabat Gubernur Jawa Barat Bay Triadi Machmudin berjanji akan memecat anggota Badan Pengangkut (Dishub) jika terbukti terlibat dalam penggelapan pajak (pungli) terhadap pengemudi truk tambang di Parungpanjang, Kabupaten Bogor.

"Menurut aturan, sanksi apa pun yang diberikan dapat berujung pada pemecatan," kata Bay saat menghadiri HUT Bogor ke-542 atau peringatan HJB di Chibinon, Senin.

Ia mengaku melaporkan kejadian viral tersebut di media sosial kepada tim Sapu Bersih pengumpulan barang haram (saber pungutan) untuk penggeledahan, tepatnya di kantong parkir truk tambang di Desa Gorowong, Parungpanjang.

"Pertama, periksa siapa yang melakukan pemerasan. Tidak ada yang bisa melakukan pemerasan, kami akan laporkan ke Saber extortion untuk ditangani dengan tegas," katanya.

Menurutnya, Pemerintah Jabar tidak membenarkan tindakan pungli yang dilakukan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) atau pihak lain.

"Pemerasan di mana pun tidak kita toleransi, mau di Palung Panjan, mau di Bandung, mau di mana pun tidak kita toleransi," kata Bay.

Sebelumnya, kepala pelaksana harian dinas Perhubungan Bupati Bogor Mustakim mengatakan UU pungli yang sempat viral di media sosial itu belum menelan anggotanya.

"Ini bukan anggota kami dan saya bahkan tidak mengetahuinya. Saya berkoordinasi dengan polda setempat untuk mengambil tindakan," katanya.

Ia mengaku terus berkoordinasi dengan polri untuk menanggulangi dan mengantisipasi aksi pemerasan yang terjadi terhadap pelaku pengangkutan hasil tambang.

Demikian pula Direktur Perhubungan Kabupaten Dishub Bogor Dadang Kosasih mengatakan petugas yang berdiri di tenda bersama pemeras tersebut bukan anggota kabupaten Dishub Bogor.

"mah, yang merupakan anggota Dinas Perhubungan Provinsi, diperbantukan ke kantong parkir," kata Dadang.

Dalam video yang diunggah akun Instagram @radar_bogor, seorang pengemudi pergelangan kaki merekam aksi pemerasan di pintu keluar kantong parkir.

Awalnya, pengemudi diinstruksikan oleh petugas pengangkut untuk masuk ke kantong parkir dan langsung lewat dan kembali tidak jauh dari pintu masuk.

Namun, di sekitar gerbang keluar yang berdekatan dengan gerbang masuk, warga sipil meminta sejumlah uang kepada sopir truk.

"Apakah kamu benar-benar membayar untuk ini?"Berapa banyak uang? 10 juta rupiah? Tidak ada tiket?"Oh," kata pengemudi itu.