Bandung-Wakil Gubernur Teluk Jawa Barat Triadi Machmudin (Pj) mengusulkan adanya lautan sampah di daerah aliran sungai (DAS) Citarum Batujajar, Bupati Bandung Barat, untuk jumlah sampah dan pengendapan sungai.

Lautan sampah menyerupai pulau di cekungan Citarum yang baru terinfeksi virus tersebut, kata Bey Triadi.Hal ini dikarenakan badan sungai sudah beberapa lama tertutup sampah, dan akhir pekan lalu semakin parah, dan diperparah dengan kebiasaan warga DAS Citarum yang masih membuang sampah ke sungai.

" Tentunya ini karena tetesan air dan adanya endapan, terutama sampah ini, kembali ke kedisiplinan penduduk. Jadi kami meminta masyarakat untuk tidak membuang sampah, membuang sampah di tempatnya, dan ya, ini hasilnya, " kata Bay, Rabu saat meninjau lokasi lautan sampah di kawasan Jembatan Babakan Sapan (BBS). dari Batu Jahar, Bandung Barat.



Menurut laporan yang diperoleh di lokasi, jika sungai mengalir dengan lancar, pada akhirnya sampah akan tersumbat, namun karena jumlah sampah semakin banyak dan endapannya semakin banyak, sampah menumpuk di sepanjang aliran yang lewat di bawah jembatan BBS.

Pihaknya menargetkan upaya pembersihan sampah yang berlangsung secara maraton, namun menurutnya proses pembersihannya memakan waktu, karena asal muasal sampah tersebut berasal dari berbagai daerah di Bandung.

"Kami akan membersihkannya, mungkin lima hari seminggu. Teman-teman Kebayang melihat banyak sampah untuk diri mereka sendiri, untuk memulai Bandung Raya, Bupati Bandung, Kota Bandung dan Cimahi, tempat yang juga membingungkan bagi Bandung Barat

Teluk, BBWS Citarum, Dinas Lingkungan Hidup Jabar, dan banyak pejabat juga telah mengerahkan petugas dan alat berat untuk membersihkan sampah yang menutup sungai. Katanya.

Untuk mempercepat pembersihan, Teluk memastikan bahwa ada alat berat tambahan di lokasi untuk mengeruk sampah dan endapan.

"Ini adalah alat tambahan untuk mempercepat pengerukan," katanya.



Bay dari kebijakan strategis daerah tentang sampah, Jabar harus mampu mengurangi jumlah sampah hulu tahun 2025 sebesar 30%, baik sampah organik di tingkat rumah tangga

"Ini komitmen semua, pemerintah pusat, pemerintah daerah, kepala semua daerah harus mengingatkan, menginstruksikan semua warga untuk mengurangi. Jadi kalau masyarakat membuang sampah di tempat itu, tidak akan terjadi seperti ini," katanya.