Kabupaten Bandung, Jawa Barat - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat mencatat sebanyak 4.483 rumah rusak akibat gempa bumi berkekuatan 5,0 skala richter (SR) yang mengguncang wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/9). “Hingga pukul 08.00 WIB hari ini, jumlah rumah yang terdampak sebanyak 4.483 rumah yang tersebar di enam kota dan provinsi,” kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Jawa Barat Hadi Rahmat di Kabupaten Bandung, Kamis. Hadi mengatakan bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di setiap provinsi dan kota masih melakukan pendataan terhadap kerusakan pascagempa dan dampak lainnya. Rincian dari 4.483 rumah berdasarkan tingkat kerusakan adalah: 534 rumah rusak berat, 476 rumah rusak sedang, 1.015 rumah rusak ringan, dan 2.458 rumah terdampak. Dari jumlah tersebut, 3.283 rumah rusak berat paling banyak terjadi di Bandung, diikuti oleh 1.195 rumah di Garut, 3 rumah di Bandung Barat, 1 rumah di Cimahi, 1 rumah di Purwakarta dan 1 rumah di Bogor. "Mengenai rumah yang rusak, BPBD Jabar masih menunggu informasi dari BPBD tingkat kota dan provinsi untuk mengetahui tingkat kerusakannya.
Setelah upaya-upaya ini selesai, BPBD Jabar akan bekerja sama dengan provinsi dan kota untuk memperbaiki fasilitas umum, menyingkirkan material akibat gempa dan memperbaiki rumah-rumah warga.



Selain rumah, gempa juga merusak fasilitas umum seperti tempat ibadah, sekolah, perkantoran, rumah sakit, dan puskesmas.

Sementara itu, BPBD mencatat jumlah korban luka-luka sebanyak 82 orang, dimana 81 orang di Bandung dan satu orang di Garut.

“Lima puluh sembilan warga mengalami luka ringan, sementara 23 orang mengalami luka berat. Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai korban jiwa akibat gempa tersebut”.

Adapun warga yang mengalami luka berat, ia menyatakan bahwa mereka telah dibawa ke Rumah Sakit Bedas Kertasari dan Puskesmas Kertasari untuk mendapatkan perawatan.



“Korban yang tertimpa reruntuhan bangunan dibawa ke Rumah Sakit Bedas Kertasari dan Puskesmas Kertasari.